Kamis, 05 Juli 2018

Memilih Bahan Hijab

Ada 6 Trik Sederhana Memilih Bahan Hijab Yang Sesuai Bentuk Wajah, Supaya Kamu Nggak Kebingungan Lagi




Permasalahan sederhana seperti bagaimana memilih bahan hijab ini akan Most Hijab bahas secara tuntas, supaya kebingungan tak lagi melandamu, perempuan cantik yang berhijab.

1. Beruntunglah kamu yang punya wajah tirus, karena semua bahan hijab bisa kamu kenakan. Tapi, lebih cantik lagi kalau kamu pakai hijab.
Wajah tirus itu dewa, dan hampir semua perempuan mengharapannya. Berbagai bahan hijab pun akan sesuai, jika dikenakan bagi yang berwajah tirus. Namun alangkah lebih baik dan cantiknya, kalau bahan hijab yang dipilih adalah satin atau silk. Bukannya merubah bentuk wajah, tingkat kecantikanmu justru akan meningkat berkali-kali lipat.
Pun dengan hijab tebal berbahan rajut ini, akan lebih pas jika ‘mendarat’ di wajah tirus.

2. Walaupun pipi tembem itu bikin gemas, tak semua bahan hijab bisa cocok untuk mempercantik wajah. Dari pada hijab lain, lebih baik kamu memilih pashmina chiffon sebagai bahan andalan.

Mengapa harus pashimna chiffon dibanding hijab lainnya? Ya. Bahan chiffon yang licin dan kaku akan mempermudahmu untuk membingkai wajah, meski tak begitu ahli dalam modifikasi hijab. Hijab pashmina juga akan memperindah penampilan karena lebih leluasa dibentuk, guna menyamarkan pipi tembem.

Tidak perlu macam-macam, dengan membentuknya melingkar di belakang dan oval di depan saja, kontur wajah yang jauh lebih tirus akan seketika kamu dapatkan. Cek tutorialnya di sini, ya.
3. Siapa nih yang jidatnya lebar alias jenong? Yuk pilih hijab berbahan paris saja supaya jenongmu terlihat lebih cute!

Punya jidat yang lebar atau yang lebih dikenal dengan jenong memang susah-susah gampang. Dalam memilih hijab pun harus sesuai, karena berakibat cukup fatal jika asal saja. Sebenarnya, jenong yang kamu punya itu tak perlu disamarkan, tapi dipercantik saja dengan hijab-hijab berbahan paris yang kaku namun mudah dibentuk. Modifikasi bentuk hijab sesederhana mungkin juga sangat disarankan, agar jidat yang lebar tidak terlalu menonjol.

Biar nggak penasaran, kamu bisa contoh gaya Zahratul Jannah di Instagramnya. Psssst, dia juga punya jidat yang cukup lebar tuh

4. Kamu yang punya rahang besar atau berwajah kotak, hijab berbahan spandek bukanlah pilihan yang tepat. Pilihah bahan katun, supaya bentuk wajah lebih proporsional.
biar lebih tirus, pakai jilbab berbahan katun

Bahan spandek yang lentur dan jatuh itu kurang pas jika dikenakan oleh wajah-wajah kotak atau berahang besar. Saking lenturnya, bahan spandek ini bisa menahan kontur pipi, sehingga wajah menjadi ‘maju’ dan terlihat tembem atau penuh.

Berbeda dengan bahan katun yang kaku, efek lancip akan muncul dan menampilkan kesan tirus pada wajahmu. Meski tidak perlu dimodifikasi macam-macam, hijab katun yang kaku ini akan selalu berhasil menghasilkan bentuk wajah yang lebih proporsional.

5. Sebaliknya, kalau kamu punya dagu yang terlalu panjang, bahan-bahan lentur seperti spandek sangat disarankan untuk hijabmu.

Dagu yang terlalu panjang itu tak selamanya indah bagi sebagian orang. Ada juga yang kurang PD bahkan melakukan segala cara untuk menyamarkannya. Sama halnya dengan memilih bahan hijab, kamu yang berdagu panjang disarankan untuk memilih hijab berbahan spandek agar menyamarkan dagu dengan sempurna.

Apapun bentuk hijabnya nanti, bahan spandek yang lentur ini akan dengan sigap mengikuti alur wajah, sehingga dagu panjang yang kurang proporsional akan sedikit di samarkan.

6. Nah, supaya wajahmu yang kecil lebih bervolume, pilih saja hijab-hijab dengan bahan kasmir. Dijamin, penampilanmu akan lebih menawan dari biasanya.
ini nih buat yang mukanya kecil
ini nih buat yang mukanya kecil via instagram.com

Selain wajah bulat, bentuk wajah yang kecil juga sering mengurangi tingkat percaya diri. Kesan ‘tenggelam’ akan jelas kentara jika pemilihan bahan hijabnya kurang sesuai dan asal saja. Bentuk wajah yang kecil akan lebih proporsional, kalau volumenya ditambah dengan mengenakan hijab kasmir sebagai pilihan utamanya.

Meski sesuai juga untuk semua bentuk wajah, hijab dengan bahan kasmir ini akan lebih cocok jika ia yang berwajah kecil mengenakannya. Cara memakai hijabnya pun harus diperhatikan, ya. Bentuk lipatan-lipatan pada bagian atas kepala, agar bentuk proporsional bukan hanya sebatas mimpi.


Gimana? Nggak susah ‘kan milih bahan hijab yang sesuai dengan bentuk wajah? Asal teliti dan PD aja sih kuncinya. Selamat mencoba ya!

Senin, 11 Juni 2018

LAKI LAKI DAN PEREMPUAN HARUS TAU

Apa bedanya hijab dan jilbab?
Dan apa perbedaannya dengan khimar?


Berikut ini definisi hijab, jilbab, khimar dan kerudung beserta penjelasan perbedaannya
Kalian Harus Tau ! Beda Hijab, Jilbab, Khimar dan Kerudung

1. Hijab
Hijab artinya adalah penghalang atau penutup. Di Al-Quran, dalam konteks ini, hijab berarti penutup secara umum baik tirai pembatas, kelambu ataupun tabir yang membuat seorang muslimah tertutupi dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya.

Dalam konteks lebih luas, sebagian ulama menggunakan istilah hijab untuk menyebut pakaian yang dipakai oleh muslimah untuk menutup aurat. Namun pada era modern, di beberapa negara termasuk Indonesia, banyak orang menggunakan kata hijab tetapi yang dimaksudkan adalah khimar.

2. Jilbab
Jilbab adalah busana terusan untuk menutupi seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan tangan.


3. Khimar
Khimar adalah kerudung yang menutupi kepala hingga leher dan dada.


4. Kerudung
Kerudung adalah penutup kepala. Meskipun tidak menutup seluruh rambut dan leher, kain penutup kepala bisa disebut kerudung.

Rabu, 06 Juni 2018

Hijab Story

5 Hal Tentang Hijab yang Belum Semua Orang Tahu

http://mosthijab.com
Menjadi seorang muslim, kita mengemban beberapa kewajiban yang harus ditunaikan dan tanpa bantahan. Kewajiban yang sejatinya adalah hal yang akan menjaga kehormatan kita sebagai muslim, baik di mata Allah ataupun di hadapan makhluknya. Salah satu bentuk kewajiban itu adalah tentang Berhijab.

Berhijab merupakan perintah Allah untuk menutup aurat yang merupakan hal yang harus ditutupi demi menjaga kehormatan muslim sebagai manusia seutuhnya. Namun, ada beberapa hal tentang hijab yang selama ini tidak diketahui oleh muslim dan dengan ketidaktahuan itu, banyak muslim berdalih dengan berbagai alasan demi untuk tidak menunaikan kewajiban tersebut. Berikut penjabaran mengenai perkara tersebut


1. Hijab Itu Untuk Semua Muslim, Baik Laki-Laki Maupun Perempuan

Selama ini, perkara mengenai hijab hanya dirujuk kepada wanita. Namun, jika kita fahami hakikat hijab sebagai bentuk upaya dalam menutup aurat. Maka aturan berhijabpun ada untuk laki-laki, meskipun tidak kompleks layaknya perempuan. Karena aurat yang akan dihijabi oleh laki-laki adalah yang berada di antara pusar hingga lutut. Inilah pengetahuan dasar yang harus kita ketahui dan beginilah hakikat dan tujuan hijab yang sesungguhnya, yakin menutup aurat.

2. Tentang Perintah Berhijab

Ingat tidak, salah satu tokoh perempuan di Indonesia yang juga merupakan anak dari seorang ulama besar pernah mengatakan bahwa "tidak ada perintah wajib berhijab di dalam Alqur-an". Dan ini menjadi salah satu alasan yang digunakan oleh beberapa muslimah untuk tidak berhijab. Begini, memang di dalam Alqur-an tidak ada perintah khusus mengenai hijab ini, kita tidak mungkin untuk membantahnya. Akan tetapi, Perintah mutlak yang ada di dalam Alquran  adalah kewajiban dalam menutup aurat.

Jika ia berpendapat tidak ada kewajiban untuk berhijab, mungkin ia memiliki cara lain untuk menutupi auratnya (mudah-mudahan saja ada). Seorang mualaf dari Jerman. Ia mengatakan, tidak apa-apa jika seorang muslimah itu tidak mau berhijab, asalkan ia tetap berada di dalam rumah. Nah, apakah ada alasan yang lain untuk menolak berhijab?

3. Hijab, Akhlak dan Iman

Beberapa dari muslimah,ketika berhadapan dengan perintah berhijab, mereka akan senantiasa menunjukkan sikap penolakan dengan berbagai alasan. Di antara alasan tersebut adalah menjadikan Akhlak dan Iman sebagai alasan untuk menunda atau tidak mengenakan hijab. Mereka berdalih, bahwa sebelum berhijab, maka benahilah akhlak terlebih dahulu atau menolak berhijab karena bagi mereka yang terpenting itu adalah Iman.

Benarkah sikap yang demikian? Tentang Akhlak ini, kita perlu mengetahui bahwa perintah tentang berakhlak baik itu memiliki "ranah" tersendiri. Jika hijab berkaitan dengan Fiqh, maka akhlak ini berkaitan dengan etika sosial di dalam Islam. Akhlak dan Hijab itu bukan perintah yang sepaket, yang dalam artian, berakhlak bukanlah prasyarat yang harus dipenuhi sebelum berhijab. Namun, hijab bisa menjadi dasar dan motivasi bagi seorang muslim untuk memperbaiki dan mempertahakan Akhlak yang baik

Mengenai Iman, ini sesuatu yang sangat konyol jika ada yang mengatakan bahwa Hijab tidak perlu, yang penting Imannya. Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin kita memiliki Iman yang benar, jika terhadap suatu perintah yang wajib saja kita masih mencari-cari alasan untuk menolaknya?

Nah, Sekarang apalagi yang akan menjadi alasan bagi kita untuk menunda dan menolak untuk berhijab?

4. Hijab Adalah Simbol Kehormatan

Percaya atau tidak, hijab adalah simbol kehormatan seorang muslim karena ia mampu menjaga sesuatu yang menjadi kehormatannya di mana tidak sembarangan orang bisa melihatnya. Mungkin, jika dikembalikan ke pribadi kita masing-masing. Sebelum kita mengenal seseorang lebih jauh, ketika kita melihat ia menjaga hijabnya dengan sempurna, tentu di dalam pikiran kita orang tersebut adalah orang yang baik dan harus dihormati.

5. Hijab Akan Menjagamu dan Melindungimu

Ketika kita menunaikan sebuab kewajiban dengan sempurna, maka pada saat itu kita sudah melindungi diri kita dari siksaan neraka. Khusus untuk kewajiban dalam berhijab, di samping terlindungi dari siksaan api Neraka karena dosa tidak menutup aurat, seorang muslim akan terlindungi dari segala bentuk kejahatan yang akan membahayakannya.

Misalnya saja, kejahatan yang bersumber nafsu syahwat. Dengan adanya hijab, maka sudah tentu lawan jenis akan terhalangi untuk tergoda dengan syahwat. Dan yang lebih penting dari itu, dengan hijab ini, kita akan mencegah timbulnya dosa-dosa yang lebih banyak dan lebih besar.

Nah, sekarang apa lagi alasan kita untuk menunda dan menolak menunaikan kewajiban berhijab?