Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja (transisi masa anak-anak ke dewasa).
Menurut Kartono sebagai ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
Berikut ini adalah beberapa contoh atau jenis - jenis kenakalan remaja yang sering timbul di masyarakat:
- Membolos sekolah
- Kebut-kebutan di jalanan
- Geng motor
- Penyalahgunaan narkotika
- Perilaku seksual pranikah
- Perkelahian antar pelajar
- Melawan orang tua dan guru
- Malas beribadah
- Merusak fasilitas umum
- Tawuran
- Berkelahi dengan teman
- Nonton majalah atau video porno
- Main game berlebihan
- Judi besar dan kecil-kecilan
- Menghabiskan uang sekolah
- Bersifat agresif
- Bersifat pengangguran
- Lari dari rumah
- Informasi dan tehnologi yang negative
Faktor yang Mempengaruhi
Untuk mengetahui latarbelakang perilaku menyimpang perlu membedakan antara perilaku menyimpang yang tidak disengaja, dan yang disengaja. Prilaku yang tidak disengaja. Biasanya karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku menyimpang yang disengaja dilakukan bukan karena pelaku tidak mengetahui aturan, tapi karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan ia melakukan suatu hal yang melanggar aturan. Berikut faktor yang memengaruhinya:
a. Faktor Internal
- Psikologi Pribadi. Mental remaja yang masih tergolong labil dengan didukung keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
- Keluarga. Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah faktor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik. Begitupun dengan kerusakan moral pada remaja juga tidak terlepas dari kondisi dan suasana keluarga. Keadaan keluarga yang kacau-balau dapat memberikan pengaruh yang sangat negatif bagi anak yang sedang/sudah menginjak masa remaja. Karena, ketika mereka tidak merasakan ketenangan dan kedamaian dalam lingkungan keluarganya sendiri, mereka akan mencarinya ditempat lain. Sebagai contoh; pertengkaran antara ayah dan ibu yang terjadi, secara otomatis akan memberikan pelajaran kekerasan kepada seorang anak. Bukan hanya itu, kesibukan orang tua yang sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk mendidik anak adalah juga merupakan faktor penyebab moral anaknya bejat. Rasulullah bersabda:"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, atau nasrani, atau majusi” (HR. Bukhori).
- Lingkungan Masyarakat. Pertumbuhan remaja tidak akan jauh dari warna lingkungan tempat dia hidup dan berkembang. Pepatah arab mengatakan “al insan ibnu biatihi”. Lingkungan yang sudah penuh dengan tindakan-tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang durjana.
- Teman Pergaulan. Menurut beberapa psikolog, remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin diakui identitas kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang muncul diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dunia hitam, karena pengaruh teman pergaulannya. Karena takut dikucilkan dari kelompok/gengnya, maka seorang remaja cenderung menurut saja dengan segala tindak-tanduk yang sudah menjadi konsensus anggota geng tanpa berfikir lagi baik-buruknya.
Beberapa dampak kenakalan remaja, ialah:
- Akan menumbuhkan kepribadian buruk,
- Dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat,
- Mengalami gangguan kejiwaan, yang berarti bukan gila melainkan merasa terkucilkan, merasa sedih, atau bahkan membenci orang-orang sekitarnya,
- Menjadi beban keluarga, karna keluarga merasa malu akan perbuatan remaja tersebut,
- Masa depannya akan suram.
Cara Islam Mengatur Pergaulan
Pergaulan secara sehat menurut syariat Islam ialah pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat dan menurut syariat Islam pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar tidak salah pilih terhadap pergaulan. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari pergaulan sehat.
Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah:
- Menutup Aurat. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya, terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta tidak menimbulkan fitnah. Dalam QS. An Nur:31
"Janganlah mereka menampakkan perhiasannya selain yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan kerudung (khimar) ke bagian dada mereka" - Menjauhi Perbuatan Zina. Dalam pergaulan dengan lawan jenis haruslah ada jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada akhirnya akan merusak pridasi pelaku sendiri maupun masyarakat umum. Allah berfirma dalam surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk”
Tata cara pergaulan yang baik, meliputi:
- Mengucapkan Salam. Ucapan salam merupakan doa, dengan kata lain kita telah mendoakan orang tersebut.
- Meminta Izin. Berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain. Karna setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar kita.
- Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda. Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarah kehidupan mereka. Ini semua tidak hanya berlaku untuk orang yang lebih tua, kepada orang yang lebih muda dari merekapun remaja harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada di jalan yang benar.
- Bersikap Santun dan Tidak Sombong. Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat dicamkan, agar orang lain bisa merasa nyaman bersama kita.kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya. Hal seperti ini tidak pernah diterapkan dalam Islam. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
- Berbicara dengan Sopan. Islam mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut, mengutamakan perkataan yang bermanfaat dengan gaya yang wajar dan tidak dibual.
- Tidak saling Menghina. Menghina adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik untuk remaja pada dewasa ini. Mengumpat hukumnya dilarang dalam Islam, sehingga dalam pergaulan antar sesama sebaiknya selalu menjaga perkataan.
- Tidak Saling membenci dan Iri Hati. Rasa iri akan berdampak dan berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik antar sesama.
- Mengisi Waktu luang dengan Kegiatan yang Bermanfaat. Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efesien, dengan cara membagi waktunya menjadi 3 bagian, yaitu: sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya, dan sepertiga terakhir untuk orang lain.
- Mengajak Orang Lain untuk berbuat Kebaikan. Orang yang memberi petunjuk kepada orang lain menuju jalan kebenaran akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini, diantaranya:
- Membentuk Lingkungan yang Baik. Sebagaimana disebutkan di atas lingkungan merupakan factor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik pula. Misalnya dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, atau memilih teman yang dekat dengan sang Khalik.
- Pembinaan dalam Keluarga. Keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai perbaikan kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
- Sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli keamanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.
Kesimpulan
satu yang harus dicamkan kepada para orang tua yaitu, tanamkan pendidikan agama sejak dini. Karena sangat dikhawatirkan kepada remaja yang tidak memiliki rasa takut terhadap Allah S.W.T akan mempunyai peluang besar untuk melakukan penyimpangan moral bahkan sampai dengan tindakan kriminal. Dalam hal ini para orang tua harus lebih menciptakan suasana keluarga diniyah yang harmonis dan memperhatikan teman sepergaulannya. Mulailah memperbaiki generasi remaja ini dengan tidak hanya bermimpi tapi juga dengan usaha yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar